Iklan

Keberagaman dan Kebhinekaan , Plt Bupati Koltim Pasang Batu Pertama Pembangunan Gedung Balai Sabha Agung

By Iswan
Rabu, 05 April 2023, April 05, 2023 WIB Last Updated 2023-04-16T06:24:07Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


KOLTIM.NUSPOS.com- Plt Bupati Koltim Abdul Azis, SH,.MH menghadiri kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Balai Sabha Agung (Wantilan) Adat Eka Buana, Desa Putemata, pada Rabu (5/4/2023).


Momentum ini di hadiri langsung oleh Plt Bupati Koltim Abdul Azis SH, MH . Sekaligus meletakan batu pertama pembangunan balai sabha Agung dan disaksikan langsung oleh masyarakat adat, Ketua Adat Eka Buana Gede Putu Widiana, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Koltim Made Mulyana S.Pd, Kepala Bidang Binmas Hindu Kemenag Sultra Komang Sukayasa SE, dan Kadis Kominfo Koltim I Nyoman Abdi SPd MPd.

Mengawali sambutannya, Bupati Koltim, sangat mengapresiasi dan menghormati semangat dan mimpi besar pengurus adat yang menginisiasi bisa ada pembangunan rehab secara total gedung ini. Dikatakannya, gedung lama yang sudah berdiri hampir 50 tahun dan baru akan direhab total ini, sangatlah berarti bagi seluruh masyarakat adat. Sambungnya


"  membangun itu jangan berfikir bagaimana dana dulu. Tetapi dengan kemauan dan tekad yang kuat, dengan niat suci semua pemangku seperti yang ditunjukkan hari ini, semua bias terlaksana. Dan pemerintah daerah akan mensupport hal ini," Tandasnya

Ia menyebutkan , dirinya hadir di Koltim untuk menjadi pemimpin semua masyarakat tanpa harus membedakan suku, agama, golongan dan lainnya. Tegasnya

" Cemburu dan curiga itu ibarat rayap yang akan merusak pondasi cinta. Perbedaan itu adalah hal biasa, tapi bagaimana kita bisa persepsi dalam membangun Koltim kearah yang lebih baik,”  Pungkasnya


Ditempat yang sama Gede Putu Widiana, selaku Ketua Adat Eka Buana menyampaikan, jika desa adat sangat kuat dan mendukung proses pelaksanaan keagamaan. Dikatakannya, terbentuknya desa adat masih jaman kerajaan, sampai saat ini masih eksis didaerah perantauan dimanapun mereka berada. Katanya

"Jumlah kami saat ini di desa adat ini, kurang lebih dua ribu jiwa, yang tersebar di tujuh desa dan dua kecamatan yakni Loea dan Ladongi. Kami juga merasa bersukur dan bangga, karena pa bupati menerima perbedaan dan kemajemukan di Koltim ini. Jujur pak, barusan saya merasakan ada pemimpin yang membuka lebar-lebar ruang untuk diskusi tentang penbangunan di Koltim ini," Tutupnya ( Red )

Komentar

Tampilkan

Terkini